Halaqah yang ke-10 dari Silsilah Ilmiyyah Belajar Tauhid adalah tentang Termasuk Syirik Bernadzar Untuk Selain Allah ﷻ.
  
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A. Hafidzahullahu Ta'ala
Materi : Silsilah Ilmiyyah 1 - Belajar Tauhid

Halaqah yang ke-10 dari Silsilah Ilmiyyah Belajar Tauhid adalah tentang Termasuk Syirik Bernadzar Untuk Selain Allah ﷻ.
Bernadzar untuk Allah ﷻ adalah seseorang mengatakan, wajib bagi saya melakukan ibadah ini dan itu untuk Allah ﷻ, atau dengan mengatakan misalnya saya bernadzar untuk Allah ﷻ bila terlaksana hajat saya.
Bernadzar adalah ibadah dan sebuah bentuk pengagungan, karenanya bernadzar tidak diperkenankan kecuali untuk Allah ﷻ semata, seperti orang yang bernadzar untuk berpuasa satu hari jika lulus ujian, atau bernadzar untuk Allah ﷻ akan mengadakan umrah jika sembuh dari penyakitnya dan lain-lain. Allah ﷻ berfirman:
“Dan apa yang kalian infaqkan atau yang kalian nadzarkan, maka sesungguhnya Allah ﷻ mengetahuinya dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang dzhalim”. (Surah Al-Baqarah: 270).
Di dalam ayat ini Allah ﷻ mengabarkan bahwa Allah ﷻ mengetahui nadzar para hamba-Nya dan akan membalas dengan balasan yang baik. Ini menunjukkan bahwasanya nadzar adalah ibadah yang seorang Muslim akan diberikan pahala atas nadzar tersebut. Menunaikan nadzar apabila dalam ketaatan hukumnya adalah wajib. Berdasarkan firman Allah ﷻ:
“Dan supaya mereka menyempurnakan nadzar-nadzar mereka”. (Surah Al-Hajj: 29)
Dan sabda Nabi ﷺ:
“Barang siapa yang bernadzar untuk menaati Allah maka hendaknya menaatinya, dan barang siapa yang bernadzar untuk memaksiati Allah maka janganlah dia memaksiati-Nya.” (HR. Bukhari).
Bernadzar untuk selain Allah ﷻ termasuk syirik besar yang mengeluarkan seseorang dari Islam, seperti seseorang bernadzar apabila sembuh dari penyakit maka akan menyembelih untuk wali fulan, atau berpuasa untuk syeikh fulan dan lain-lain. Semoga Allah ﷻ melindungi kita dan keturunan kita dari perbuatan syirik.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A. Hafidzahullahu Ta'ala
Materi : Silsilah Ilmiyyah 1 - Belajar Tauhid

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ وَٱلصَّلَاةُ وَٱلسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ ٱللَّهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ
Halaqah yang ke-10 dari Silsilah Ilmiyyah Belajar Tauhid adalah tentang Termasuk Syirik Bernadzar Untuk Selain Allah ﷻ.
Bernadzar untuk Allah ﷻ adalah seseorang mengatakan, wajib bagi saya melakukan ibadah ini dan itu untuk Allah ﷻ, atau dengan mengatakan misalnya saya bernadzar untuk Allah ﷻ bila terlaksana hajat saya.
Bernadzar adalah ibadah dan sebuah bentuk pengagungan, karenanya bernadzar tidak diperkenankan kecuali untuk Allah ﷻ semata, seperti orang yang bernadzar untuk berpuasa satu hari jika lulus ujian, atau bernadzar untuk Allah ﷻ akan mengadakan umrah jika sembuh dari penyakitnya dan lain-lain. Allah ﷻ berfirman:
وَمَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ نَّفَقَةٍ اَوْ نَذَرْتُمْ مِّنْ نَّذْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُهٗۗ وَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ
“Dan apa yang kalian infaqkan atau yang kalian nadzarkan, maka sesungguhnya Allah ﷻ mengetahuinya dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang dzhalim”. (Surah Al-Baqarah: 270).
Di dalam ayat ini Allah ﷻ mengabarkan bahwa Allah ﷻ mengetahui nadzar para hamba-Nya dan akan membalas dengan balasan yang baik. Ini menunjukkan bahwasanya nadzar adalah ibadah yang seorang Muslim akan diberikan pahala atas nadzar tersebut. Menunaikan nadzar apabila dalam ketaatan hukumnya adalah wajib. Berdasarkan firman Allah ﷻ:
وَلْيُوفُوا نُذُورَهُم
“Dan supaya mereka menyempurnakan nadzar-nadzar mereka”. (Surah Al-Hajj: 29)
Dan sabda Nabi ﷺ:
مَنْ نَذَرَ أَنْ يُطِيعَ اللهَ فَلْيُطِعْهُ وَمَنْ نَذَرَ أَنْ يَعْصِيَهُ فَلَا يَعْصِهِ
“Barang siapa yang bernadzar untuk menaati Allah maka hendaknya menaatinya, dan barang siapa yang bernadzar untuk memaksiati Allah maka janganlah dia memaksiati-Nya.” (HR. Bukhari).
Bernadzar untuk selain Allah ﷻ termasuk syirik besar yang mengeluarkan seseorang dari Islam, seperti seseorang bernadzar apabila sembuh dari penyakit maka akan menyembelih untuk wali fulan, atau berpuasa untuk syeikh fulan dan lain-lain. Semoga Allah ﷻ melindungi kita dan keturunan kita dari perbuatan syirik.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ