Halaqah yang ke-18 dari Silsilah Belajar Tauhid adalah tentang Meramal Nasib Dengan Bintang.
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A. Hafidzahullahu Ta'ala
Materi : Silsilah Ilmiyyah 1 - Belajar Tauhid

Halaqah yang ke-18 dari Silsilah Belajar Tauhid adalah tentang Meramal Nasib Dengan Bintang.
Bintang adalah makhluq yang menunjukkan kebesaran Allah dan kebesaran Penciptanya, Allah ﷻ, telah mengabarkan di dalam Al-Quran bahwa bintang ini memiliki 3 faidah:
“Qatadah berkata: Allah menciptakan bintang-bintang untuk tiga hal: sebagai hiasan langit, sebagai batu-batu yang melempari (gangguan) bagi setan, dan sebagai tanda-tanda untuk mendapat petunjuk. Barangsiapa yg meyakini bahwasanya bintang memiliki faidah yang lain, selain 3 hal di atas maka dia telah bersalah dan berbicara tanpa ilmu.” (Ucapan ini dikeluarkan Al-Imam Al-Bukhari di dalam Shahih beliau)
Contohnya adalah meyakini bahwasanya terbit dan tenggelamnya bintang atau berkumpul dan berpisahnya beberapa bintang berpengaruh kepada keberuntungan seseorang di masa yang akan datang, dalam masalah rejeki, jodoh dan lain-lain.
Seperti kolom yang ditemukan di beberapa koran dan juga majalah. Membacanya dan mempercayainya adalah perbuatan yang haram dan termasuk dosa besar. Sebagian ulama mengatakan hukumnya seperti orang yang mendatangi dukun dan bertanya kepadanya. Ancamannya tidak diterima shalatnya selama 40 hari.
Hendaknya kita semua takut kepada Allah ﷻ. Dan janganlah sekali-kali mencoba membaca kolom-kolom tersebut. Dan jangan juga memasukkannya ke dalam rumah kita. Kita tutup segala pintu yang bisa merusak aqidah kita dan juga keluarga kita. Karena ‘aqidah merupakan modal kita memasuki surganya Allah ﷻ, dengan selamat.
Inilah halaqah yang ke-18 dan sampai bertemu kembali pada halaqah yang selanjutnya.
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A. Hafidzahullahu Ta'ala
Materi : Silsilah Ilmiyyah 1 - Belajar Tauhid

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ وَٱلصَّلَاةُ وَٱلسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ ٱللَّهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ
Halaqah yang ke-18 dari Silsilah Belajar Tauhid adalah tentang Meramal Nasib Dengan Bintang.
Bintang adalah makhluq yang menunjukkan kebesaran Allah dan kebesaran Penciptanya, Allah ﷻ, telah mengabarkan di dalam Al-Quran bahwa bintang ini memiliki 3 faidah:
- Sebagai perhiasan langit (QS. Al-Mulk : 5).
- Sebagai pelempar syaithan (QS. Al-Mulk : 5).
- Sebagai petunjuk manusia (QS. An-Nahl : 16), seperti :
- Mengetahui arah utara atau selatan
- Mengetahui arah daerah, arah kiblat
- Mengetahui kapan datangnya musim menanam, musim hujan dan lain-lain.
قال قتادة: «خَلَقَ اللَّهُ هَذِهِ النُّجُومَ لِثَلَاثٍ: زِينَةٍ لِلسَّمَاءِ وَرُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ وَعَلَامَاتٍ يُهْتَدَى بِهَا فَمَنْ تَأَوَّلَ فِيهَا غَيْرَ ذَلِكَ أَخْطَأَ وَأَضَاعَ نَصِيبَهُ وَتَكَلَّفَ مَا لَا عِلْمَ لَهُ بِهِ.»
“Qatadah berkata: Allah menciptakan bintang-bintang untuk tiga hal: sebagai hiasan langit, sebagai batu-batu yang melempari (gangguan) bagi setan, dan sebagai tanda-tanda untuk mendapat petunjuk. Barangsiapa yg meyakini bahwasanya bintang memiliki faidah yang lain, selain 3 hal di atas maka dia telah bersalah dan berbicara tanpa ilmu.” (Ucapan ini dikeluarkan Al-Imam Al-Bukhari di dalam Shahih beliau)
Contohnya adalah meyakini bahwasanya terbit dan tenggelamnya bintang atau berkumpul dan berpisahnya beberapa bintang berpengaruh kepada keberuntungan seseorang di masa yang akan datang, dalam masalah rejeki, jodoh dan lain-lain.
Seperti kolom yang ditemukan di beberapa koran dan juga majalah. Membacanya dan mempercayainya adalah perbuatan yang haram dan termasuk dosa besar. Sebagian ulama mengatakan hukumnya seperti orang yang mendatangi dukun dan bertanya kepadanya. Ancamannya tidak diterima shalatnya selama 40 hari.
Hendaknya kita semua takut kepada Allah ﷻ. Dan janganlah sekali-kali mencoba membaca kolom-kolom tersebut. Dan jangan juga memasukkannya ke dalam rumah kita. Kita tutup segala pintu yang bisa merusak aqidah kita dan juga keluarga kita. Karena ‘aqidah merupakan modal kita memasuki surganya Allah ﷻ, dengan selamat.
Inilah halaqah yang ke-18 dan sampai bertemu kembali pada halaqah yang selanjutnya.
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Posting Komentar untuk "Halaqah 18 – Meramal Nasib Dengan Bintang"
Santun dalam berkomentar, cermin pribadi anda.